Kisah Terakhir
Oleh: Elfina Khusnul Khotimah
Aku mengerti sekarang
Sampai kapanpun kau takkan pernah tau segalanya
Karena hidupmu
Takdirmu yang tak seorangpun
mengerti
Kini tlah berakhir
Cinta tlah mendustaiku
Saat itu aku hancur
Aku benar-benar hancur
Dan tak bersisa
Dengan ketidakberdayaan
Ku coba memikul luka berat di hati
Hari itu
Ya, hari dimana waktu memaksaku menerima semuanya
Harus mampu menatap lurus ke depan
Mampu menjalani hidup dengan ukiran semangat baru
Bukan meratapi waktu singkat kita yang berakhir atas paksaan takdir !!
Bahkan aku harus mampu melepas semua
Yang pernah menjadi mimpi kita
…Kita?
Bahkan kata kita pun kini harus berubah
Menjadi aku dan kamu
kenyataan bahwa aku yang sekarang harus berdiri tanpa kamu
Tak ingatkah dulu
Kau pernah sematkan setangkai semangat dalam hidupku
Kau sempat bersenandung
‘Selama kita bernafas di udara yang sama ,
Berpijak pada bumi yang sama ,
Dan berada di bawah naungan langit yang sama ,
Seberapapun jarak memisahkan ,
Kita tetap ada di dunia yang sama...’
Tapi takdir berkata lain
Jika memang ini yang harus terjadi
Mengapa kau yang harus pergi ?
Meninggalkan luka yang aku pun takkan pernah tau obatnya...
Hingga kini kau masih belum tau
Dan takkan pernah tau
Semua tlah berakhir
Terkubur bersama semua kenangan manis yang tlah kita lukis
Kau tak tau
Semua tentangku hanya dirimu
Aku ingin pergi ke tempat dimana kau berada
Dan saat kamu bertanya “Mengapa harus aku ?”
Kau harus mengerti apa yang kukatakan
Pertemuan ini adalah takdir
Tidakkah kau pikir begitu?
Kita menangis
Kita tertawa
Berdua menatap masa depan yang sama
Tak sedetikpun aku ingin tinggal di dunia yang tak ada dirimu
Masih ingatkah kamu?
Pertanyaanmu tentang apa yang abadi
Sekarang aku tau jawabannya
Itu adalah tentangmu ...
Semua tentang kamu ...
Dan jawaban itu akan tetap sama
Karena aku mencintaimu ..
Separuh hatiku adalah hatimu
Kasih kau harus percaya
Harapanku masih sama
Dan sampai kapanpun harapan itu akan tetap sama
Meski ku tahu itu tak mungkin ku gapai,
Tapi kupastikan
Aku berani berharap
Berjuang melawan rasa sakit yang mungin akan hilang
Jika Tuhan mendengar suara hati yang tersandung pilu
Meminta agar sakit itu ikut terkubur ,
Seiring waktu yang akan terus mengalir memisahkan duniaku dan duniamu ..
Kau tak jauh dari pelupuk mataku
Karena kau tlah bersemayam dalam sudut ruang hatiku
Selamat tidur panjang kekasihku…
Kenanglah sepenggal kisah terakhir kita
Sampai takdir mempertemukan kita lagi
Dalam rasa yang sama
Aku mencintaimu
Selalu mencintaimu...
23 Februari 2014 pukul 05.41
puisi yang menarik